Sabtu, 05 November 2011

Ada Meteor Jatuh di Nunukan
HeadlineDentuman keras disertai gempa bumi, dialami warga Sedadap dan Tanah Merah. Bunyi ledakannya, terjadi beberapa kali. Diduga meteor jatuh ke bumi, menyebabkan dinding kayu seuah rumah mengalami kerusakan yang cukup parah.

Dari keterangan yang dihimpun Koran Kaltim, warga di Sedadap Nunukan Selatan pertama kali mendengar benturan sekitar pukul 21.00 dan 23.00 Selasa malam. Sedangkan warga Tanah Merah mendengar dentuman pada 05.00 Rabu dinihari.
Agus Salim, warga Jalan Inhutani Tanah Merah menunjukkan kayu dinding rumahnya yang jebol dihantam batu.

”Sekitar lima detik setelah suara keras itu, ada batu hantam dinding rumah saya. Untungnya saya tidak kena. Tidak tahu darimana batu itu berasal,” kata Agus Salim.

Siang harinya, Askar, seorang warga setempat menemukan lubang berdiameter 2 meter dan sedalam 1,5 meter di pinggir pantai Tanah Merah. Lubang itu berjarak sekitar 200 meter dari rumah Agus Salim. Diduga lubang itu tercipta dari tumbukan salah satu meteor yang jatuh pada malam dan subuh hari.

”Selepas salat zuhur saya temui ada batu pantai di tengah Lapangan Tanah Merah. Lalu saya jalan ke pantai dan menemukan lubang itu. Sempat tidak terlihat jelas karena tertutup air laut,” cerita Askar.

Askar mengaku juga mendengar dentuman dan merasakan getaran hebat pada subuh itu. Bahkan seorang warga setempat lainnya, Sudi, bercerita kepada Askar melihat api jatuh dari langit ke lokasi lubang itu berada. ”Sudi kebetulan mau ke pasar. Dia lihat ada api turun dari langit,” tuturnya.

Tak berapa lama warga berbondong-bondong mendatangi lokasi. Polisi juga datang dan memasang garis. Tampak pula Sekkab Zainuddin HZ di situ.

Pantauan Koran Kaltim, di sekitar kubangan itu terdapat beberapa tanah liat bekas terbakar yang menempel di sekitar bebatuan pantai tak jauh dari kubangan. Daun-daun pohon di sekitar kubangan juga terdapat percikan lumpur pantai. Polisi yang melakukan olah TKP langsung mengamankan benda yang dianggap mencurigakan, termasuk batu yang menghantam rumah Agus Salim.

Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Nunukan, Taruna Mona, setelah melibat kubangan itu mengatakan bahwa kemungkinan terjadi akibat hantaman benda yang jatuh dari angkasa.
“Sementara ini kita belum dapat memastikan itu benda apa, apakah benda meteorid atau serpihan dari benda-benda angkasa. Karena yang pakar untuk itu kan pihak LAPAN (Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional). Kalau memang benda angkasa yang jatuh ke bumi, batu angkasa atau meteorid itu jelas akan menimbulkan ledakan,” ujarnya.

Atas kejadian ini, pihaknya akan melaporkan kepada BMKG di Jakarta untuk dapat mengetahui benda yang jatuh tersebut. BMKG juga tidak bisa berkomentar lebih jauh karena antariksa bukan ranah kerja mereka. [ipe]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar