Sabtu, 05 November 2011

Headline 
Meteor di Aceh
Tiga bangunan terdiri dari dua toko dan satu rumah warga Desa Lambaro Skep, Kecamatan Kuta Alam, Banda Aceh, hangus terbakar, Kamis 15 April 2009 malam. Saksi mengatakan sumber api berasal dari benda aneh seperti bola api yang jatuh dari langit dan mengenai bangunan toko semipermanen tersebut.

Warga melihat bola api tersebut tampak berwarna merah kekuningan. Fenomena itu diyakini warga telah membuat tiga bangunan terdiri dari dua toko dan satu rumah warga Desa Lambaro Skep, Kecamatan Kuta Alam, Banda Aceh hangus terbakar.

Tetapi, hal ini langsung saja di sangkal oleh Kepala Badan Meteorologi Klimotologi dan Geofisika (BMKG) Blang Bintang, Aceh Besar, Syamsuir, beliau menyatakan kejadian pada kamis malam di kawasan Lambaro Skep banda Aceh bukan lah akibat dari meteor, Itu tidak mungkin, begitu katanya.

Syamsuir pun menyatakan bahwa jika meteor jatuh ke bumi akan langsung padam dan tidak akan menimbulkan kebakaran seperti yang di isukan warga Aceh, berbeda jika kasusnya itu adalah Petir yang memiliki unsur listrik di dalam nya mungkin saja akan menjadi kan kebakaran jika menyambar bangunan.

Meteor itu jarang jatuh didaratan. Dia biasa jatuh ke lautan, tukas syamsuir.

Selain contoh tersebut, ada beberapa daerah lain yang tertimpa kejatuhan meteor. Pada 19 Desember 2004
Warga Desa Jinjing, Kecamatan Tigaraksa, Tangerang dikagetkan suara ledakan keras di langit. Suara itu terdengar juga di Jakarta dan Bekasi. Oleh para ahli, pada waktu itu ledakan yang terjadi pukul 7.30 WIB merupakan pecahan meteor yang kebetulan berpapasan dengan bumi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar